Penggunaan Tanda Pisah dan Elipsis

Tanda Pisah

  1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.

Contoh: Di antara manfaatnya—kekurangannya dibicarakan pada  bagian lain—adalah dapat menjadikan kulit tetap awet muda.   

2. Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.

Contoh: Hal yang telah dilakukannya—membangun jembatan, memasang papan jalan, dan membersihkan saluran air—sangat membantu masyarakat Desa Tabbingjai.

3. Dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau nama kota dengan arti ‘sampai’ atau ‘sampai ke’.

Contoh : tahun anggaran 2008—2009

Jalan poros Makassar—Sinjai banyak yang rusak.

Tanda Elips

  1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.

Contoh:  Kalau memang seperti itu yang engkau inginkan…ya, tak apalah.

Oh…begitu!

2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.

Contoh: Negara kita telah mengalami…yang berat.

Jika saya lulus,…saya akan melakukan syukuran.

3. Jika bagian kata yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat titik; tiga buah titik untuk menandai penghilangan teks dan satu lagi untuk menandai akhir kalimat.

Contoh : Kita harus memiliki bagian….

This entry was posted in BAHASA & SASTRA INDONESIA and tagged , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *