Tidak semua peserta didik memiliki cara atau gaya belajar yang sama. Saat pendidik menyajikan materi pelajaran kepada peserta didik, pendidik dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik di semua gaya belajar.
Penting bagi pendidik untuk menggunakan strategi instruksional yang berbeda yang menggabungkan elemen yang akan menarik bagi semua gaya belajar. Ini tidak hanya akan membantu meningkatkan pengalaman belajar untuk semua peserta didik dengan memastikan bahwa preferensi mereka dipertimbangkan, tetapi juga akan membantu peserta didik individu memperluas kemampuan mereka melampaui kecenderungan alami mereka sendiri. Meskipun setiap peserta didik mungkin memiliki preferensi untuk pendekatan pembelajaran tertentu, penting bagi setiap orang untuk mengembangkan pendekatan pembelajaran yang menyeluruh. Berikut ini macam-macam gaya belajar.
- Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual adalah kemampuan belajar dengan melihat. Gaya belajar ini terkadang disebut spasial. Pelajar visual / spasial memperoleh lebih banyak pengetahuan dari penggunaan bagan, grafik dan spreadsheet daripada dari ceramah lisan atau alat bantu pengajaran pendengaran lainnya.
Ciri – ciri gaya belajar visual sebagai berikut:
- Jenis pelajar ini harus menggunakan catatan yang bisa mereka baca dan ulas nanti.
- Mereka harus menggunakan penyorot untuk mewarnai informasi sehingga lebih menarik secara visual dan lebih mudah dibaca.
- Modul pelatihan berbasis komputer dan jenis alat bantu visual lainnya dapat meningkatkan pemahaman mereka.
- Kartu flash juga merupakan sumber pembelajaran yang bagus untuk pelajar gaya visual. Seorang pelajar visual dapat memaksimalkan penggunaan kartu flash jika mereka bertanggung jawab untuk membuat dan meninjaunya.
- Pelajar visual bisa mendapatkan keuntungan dari mengatur materi, karena ini akan menuntut mereka untuk memeriksa informasi dengan cermat.
- Alat memori seperti rantai visual dan perangkat mnemonik bisa sangat berguna untuk pelajar visual
- Gaya Belajar Auditory
Pelajar auditori mendapatkan pengetahuan paling banyak dari apa yang mereka dengar. Metode ceramah dan diskusi bisa efektif dengan orang-orang yang lebih suka belajar dengan cara ini. Strategi pembelajaran yang melibatkan penggunaan musik atau bentuk suara lainnya juga dapat bermanfaat bagi pelajar auditori.
- Pelajar auditori harus didorong untuk meringkas secara lisan apa yang telah mereka baca setelah mereka membacanya. Hal ini akan memungkinkan pelajar auditori untuk mendengar informasi tersebut, sehingga mereka dapat memahaminya dengan lebih baik.
- Pelajar auditori cenderung menyimpan informasi dari jingle kecil lucu yang mereka buat atau yang dapat diajarkan. Jingle, lagu, dan puisi yang diucapkan dengan lantang dapat membantu pelajar auditori mengingat tanggal dan peristiwa penting.
- Video atau rekaman audio dapat membantu pelajar auditori untuk mendapatkan pengetahuan yang diperlukan yang diperlukan dari mereka dalam pengaturan tertentu.
- Kelompok belajar di mana topik dapat didiskusikan dan diperdebatkan dengan lantang juga dapat membantu pelajar auditori memahami informasi yang mereka pelajari.
- Gaya Belajar Kinestetik/Physical
Pelajar fisik cenderung memperoleh pengetahuan dengan sebaik-baiknya saat mereka belajar melalui aktivitas langsung dan saat mereka bergerak sambil belajar. Gaya belajar ini juga bisa disebut sebagai pembelajaran taktil, kinestetik atau haptik. Lebih sulit bagi pelajar taktil untuk memperoleh pengetahuan dengan membaca buku teks, baik untuk diri mereka sendiri atau dengan suara keras, daripada untuk jenis pelajar lainnya.
- Ketika pembelajar taktil harus memahami materi buku teks, mereka harus didorong untuk bangun dan bergerak di sekitar ruangan saat membaca. Selain itu, mereka dapat didorong untuk menggerakkan tangan atau mengetuk kaki mereka saat duduk diam.
- Penggunaan komputer dapat membantu pembelajar taktil dengan memungkinkan mereka menggunakan indra peraba.
- Pelajar taktil dapat mengalami kesulitan saat duduk diam dan fokus, tetapi konsentrasi terkadang dapat ditingkatkan dengan membiarkan mereka duduk di depan kelas di mana gangguan lebih sedikit.
- Pemahaman dapat ditingkatkan dengan memungkinkan pelajar taktil untuk menunjukkan hal-hal saat mereka menjelaskan konsep, memungkinkan mereka untuk membesar-besarkan gerakan bibir mereka, atau meminta mereka belajar dari sumber pendengaran yang dapat mereka dengarkan saat mereka bergerak.
- Jenis pelajar ini dapat mempelajari konsep dengan menempatkannya pada ketukan dan diizinkan untuk mengetuk ketukan saat mereka melafalkan apa yang perlu mereka ketahui.
- Gaya Belajar Verbal
Pelajar verbal cenderung belajar paling baik melalui penggunaan kata-kata, termasuk melalui membaca, menulis, dan berbicara. Mereka cenderung belajar dengan baik ketika diberi kesempatan untuk berdiskusi, menjelaskan, menyajikan, atau menulis tentang informasi yang mereka pelajari.
- Menulis esai dan aktivitas lain yang melibatkan menulis, seperti membuat jurnal dan meringkas, bisa sangat efektif dengan pelajar verbal.
- Menguraikan isi buku teks atau catatan dapat bermanfaat bagi pelajar verbal.
- Memiliki kesempatan untuk menyajikan informasi dengan lantang, seperti melalui membaca esai atau menyampaikan pidato, dapat membantu orang yang belajar dengan cara ini.
- Permainan kata, seperti teka-teki silang, anagram, dan pencarian kata, dapat menjadi aktivitas yang sangat efektif untuk pelajar verbal.
- Mendorong peserta didik untuk mengikuti dalam sebuah buku selama perkuliahan dapat bermanfaat bagi pembelajar verbal.
- Diskusi kelompok kecil dapat bermanfaat bagi pembelajar verbal, terutama mereka yang juga cenderung menikmati kesempatan untuk belajar sosial.
- Gaya Belajar Logikal/Matematikal
Orang dengan gaya logika / matematika cenderung belajar paling baik dengan menemukan pola atau mengatur informasi ke dalam struktur logis. Ini berlaku untuk semua pembelajaran, tidak hanya kelas matematika.
- Saat menyajikan konten verbal kepada siswa, aturlah dengan cara yang menunjukkan hubungan antara konsep yang berbeda.
- Sertakan data dan statistik yang relevan dengan materi pelajaran yang sedang dibahas dalam pelajaran.
- Berikan contoh spesifik tentang cara informasi dapat digunakan untuk tujuan praktis.
- Tetapkan proyek atau lembar kerja yang melibatkan pengurutan atau pengorganisasian informasi ke dalam kategori, klasifikasi, atau taksonomi.
- Sertakan beberapa proyek tipe analisis isi, di mana siswa mencari kejadian-kejadian di dalam teks. (Misalnya, mintalah siswa mencari kemunculan jenis penggunaan bahasa tertentu dalam karya sastra di samping kegiatan yang lebih berfokus pada interpretasi tradisional).
- Gaya Belajar Sosial
Pembelajar sosial terkadang disebut sebagai pembelajar interpersonal. Orang yang lebih menyukai pembelajaran sosial cenderung belajar paling baik ketika mereka memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dan terlibat dengan orang lain saat mereka belajar. Gaya ini tidak terlalu banyak tentang bagaimana seseorang memproses informasi dengan baik tetapi lebih berfokus pada bagaimana mereka lebih suka terlibat dengan orang lain selama belajar. Pelajar sosial mungkin pelajar visual, auditori, fisik, pelajar verbal, atau pelajar logis. Kesamaan yang mereka miliki adalah preferensi untuk berkolaborasi.
- Pelajar sosial cenderung berkembang ketika mereka memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam proyek kelompok atau kesempatan belajar kolaboratif lainnya.
- Diskusi kelompok yang memberikan kesempatan untuk berbagi perspektif dan menemukan apa yang menurut orang lain menarik bagi mereka yang memiliki gaya belajar sosial.
- Kegiatan kelompok atau tim kecil sangat menarik bagi pelajar sosial.
- Pelajar sosial juga cenderung suka bekerja dengan teman belajar.
- Dalam lingkungan belajar jarak jauh, dapat mengobrol dengan pelajar lain dan melihat orang lain melalui video bisa menjadi sangat penting bagi pelajar sosial.
- Gaya Belajar Soliter/Sendiri
Pelajar soliter terkadang disebut sebagai pelajar intrapersonal. Seperti pelajar sosial, pelajar soliter mungkin lebih menyukai pendekatan visual, auditori, fisik, verbal, atau logis untuk memperoleh informasi baru. Kesamaan yang dimiliki pelajar soliter adalah bahwa mereka lebih suka belajar secara individu daripada melalui kerja sama dengan orang lain. Mereka lebih suka belajar sendiri daripada ditugaskan untuk bekerja dengan teman belajar
- Pelajar soliter lebih menyukai tugas dan aktivitas yang dapat mereka lakukan secara individu, jadi pastikan untuk memberikan tugas yang dapat diselesaikan secara individual.
- Saat menugaskan kerja kelompok di kelas, tentukan jumlah waktu yang dialokasikan untuk kegiatan tersebut sehingga peserta didik tunggal akan tahu kapan itu akan berakhir.
- Berikan pilihan saat berkolaborasi. Misalnya, untuk beberapa proyek, izinkan siswa memilih untuk bekerja sendiri atau dengan rekan atau dalam kelompok kecil.
- Ketika berbicara tentang berbagi di kelas, izinkan siswa untuk menjadi sukarelawan daripada memaksakan masalah, terutama jika isinya bersifat pribadi (seperti tulisan reflektif). Ini akan memungkinkan pelajar soliter untuk memilih keluar dari situasi yang menurut mereka mendemotivasi atau tidak nyaman.
Sumber:
https://education.yourdictionary.com/for-teachers/different-learning-styles.html