SKENARIO DRAMA PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Scene 1

Di suatu pagi, Setiawan, ilham, reza, dan kadri sedang berjalan menuju ke sekolah. Di perjalanan mereka bercerita;

Setiawan : Wee, pelajaran apa sebentar jam pertama?

Ilham : Matematika

Reza : Matimija, niak poeng PR

Kadri : selesaimi kau PRmu semua?

Ilham, rza, Setiawan : tenapa

Setiawan : aiisss gampangmi itu, niakji tegar. Sebentar disuruh kerjakanQ.

Ilham : iyo padenk die.

Mereka ber4 lalu tertawa sambil TOS.

 

Scene 2

Sementara itu, di dalam kelas, Tegar terlihat sedang duduk sambil membaca buku. Beberapa saat kemudian, Reza dkk tiba di kelas.

Reza : itu tawwa adami anak pintarkae, Tegar.

Ilham : iyo die.

Setiawan : selesaimi PRmu tegar?

Tegar : iye’ selesaimi.

Setiawan : kerjakan juga PRku nah (sambil menyodorkan bukunya ke tegar)

Ilham, reza, kadri : saya juga (sambil memberikan bukunya kepada Tegar)

Tegar : Nda mauja’ deh, kerjami sendiri. Masih adaji waktu.

Setiawan : apa nubilang? Nda maujako?

Ilham : de..de…de…, berani tommi nentang (sambil memegang leher baju Tegar)

Reza : Pokokna kalau tidak mukerjai, umurukmumi. Ayomi ke kantin dlue, cipuru’ka.

Setiawan dkk pun ke kantin. Tegar yang merasa takut akhirnya mengerjakan PR mereka.

 

Scene 3

Beberapa saat kemudian, bu guru Amel menuju ke kelas. Melihat bu guru, Setiawan dkk serta siswa lainnya pun bergegas masuk kelas.

Setiawan : we… niakmi ibu, cepatko!!!!

Ketua kelas menyiapkan temannya sebelum memulai pelajaran.

Bu guru : bagaimana kabarta hari ini?

Siswa : sehat bu, Alhamdulillah.

Bu guru : ada PRta to?

Siswa : ada bu

Bu guru : bagaimana? Selesaiji semua?

Siswa : selesai bu

Bu Guru : baik, kumpulmaQ padenk smua.

Siswa mengumpulkan buku tugasnya masing-masing.

Bu guru : sebelum kita lanjutkan materi pelajaranta, kita kerja sama2 dulu PR ta di’ (sambil menuliskan soal no 1 di papan tulis).

Bu guru : Setiawan, silakan maju mengerjakan soal no 1.

Setiawan : mengambil spidol tapi tidak tau harus menulis apa (sambil matanya memberi kode ke Tegar, berharap tegar akan memberitau jawabannya. Namun, Tegar pura-pura tidak melihatnya).

Bu guru : bagaimana Setiawan? Bisa?

Setiawan : tidak bisa bu.

Bu guru : kenapa tidak bisa, naselesaiji PRta’. berdiriQ padenk dlu di depan sambil angkat 1 kaki dan tangan pegang telinga.

Siswa lain : teriak. Uuuuuuu……………..

Bu guru : berikutnya, reza.

Bu guru kemudian meminta kadri dan ilham. Karena mereka semua tidak bisa menyelesaikan di papan tulis, maka mereka ber4 dapat sanksi.

Akhirnya bel istrirahat pun berbunyi.

Bu guru : baiklah, sekarang istirahat.

 

Scene 4

Saat jam istirahat, Tegar dudk menyendiri di bawah pohon di halaman samping sekolah. Reza dkk, dating menghampiri. Melihat reza dkk, Tegar bergegas berdiri karena merasa takut, namun dengan cepat dihentikan oleh Ilham.

Ilham : Nakemaiko tegar? Sinimako dulu, dudukQ sama2.

Reza, Setiawan, kadri : iyo, sinimako dulu. Belumpi kapank masuk.

Setiawan : we, selaluko kuliat menyendiri Tegar. Tidak Bosanko itu? Bagaimana kalo gabungmako sama kita2 ini? To kadri?

Kadri : iyo, gabungmako Tegar.

Reza : kalo gabungko to, tidak adami yang beranu bullyko di sekolah.

Tegar : iye’ padenk.

Setiawan : nahhhh, kammanjo dekkeng. Sebentar sore ditunggu gabung di beskem nah.

Tegar : iye’ oke.

 

Scene 5

Pada sore harinya, Tegar pamit kepada ibunya untuk pergi bermain Bersama temannya.

Tegar : emmak, pergika dlu main di’

Ibu tegar : kenapa barussan pergiQ main? Sama siapaQ nak?

Tegar : samaka Setiawan, reza, ilham, sama kadri mak.

Ibu Tegar : eh, kukira seringQ nabully itu nak? JanganmaQ pergi.

Tegar : tidakmi mak, tadi merekaji yang langsung ajakka.

Ibu tegar : hati-hatiQ padenk nak. janganQ malam pulang.

Tegar : iye’ mak. Assalamu alaikum

Ibu tegar : walaikum salam

 

Scene 6

Di beskem, Setiawan dkk sudah menunggu kedatantang Tegar. 20 menit kemudian, Tegar pun tiba.

Tegar : assalamu alaikum.

Reza dkk : walkm salam (sambil tertawa)

Setiawan : Sallona deh.

Mereka mulai bercerita.

Setiawan : tegar, cobako ronk inne.

Tegar : apa itu? Nda mauja deh.

Reza : ka bukanji apa itu. BagusQ itu, enakQ murasa klo sudh mucoba. Tojengnga.

Karena bujukan dari temannya, Tegarpun mencobanya (narkoba).

Tegar mulai merasakan efek dari narkoba yang dia gunakan. Dia pun akhirnya pamit untuk pulang.

 

Scene 6

Beberapa hari berlalu, tegar mulai berubah. Dia tidak lagi memperhatikan pelajarannya di sekolah. Perubahan sikap tegar pun dirasakan oleh ibunya. Hingga akhirnya pada suatu hari, tegar dan teman2nya Kembali berkumpul di beskem.

Tegar : reza, kasika lagi itu yang mukasika kemarin. Mauku.

Reza : eits, nda bisami gratis gank. Belliko. Saya juga ini kubelliji.

Tegar : tidak bawaka uang. Pinjammaka paeng dlu.

Reza : porena, tidak bisa. Pulangmako dulu ambil uang.

Tegar : oke, tungguka padenk, tapi adaji to?

Reza : iyo, adaji. Cepatmako!

 

Scene 7

Setibanya di rumah, tegar langsung teriak.

Ma…ma…ma….

Ibu tegar : kenapaQ nak, teriak2 kamma.

Tegar : uangta dlu mak, penting. cepatQ

Ibu tegar : nda adami uangku nak, ad aitu di dompet tapis isa untuk modalku besok jual kue sama bokongta ke sekolah.

Tegar : de…de….de…., kasimaka dlu itu ma deh, penting sekali ini. (sambil menarik dompet di tangannya ibunya).

Ibu tegar : janganQ nak.

Tegar : tidak mendengarkan ibunya, dan segera pergi.

 

Scene 8

Sesampainya di beskem, tegar langsung memberikan uangnya ke reza.

Reza : tidak cukup ini uangmu tegar. Tapi biarmi dlu, besok tambai nah (sambil memberikan N kepada tegar)

Tegar : okemi.

 

Scene 9

Keesokan harinya, tegar Kembali memohon-mohon kepada Setiawan dkk agar diberikan N. Namun, Setiawan tidak mau memberikannya karena tegar tidak mempunyai uang.

Kadri : kalo tidak ada uangmu tegar, bagaimana kalo pergiko mencuri. Nanti dibantuko. Toh, ilham?

Ilham : yoi…

Tegar : karena keinginanya untuk Kembali menggunakan N, akhirnya tegar setuju untuk mencuri.

Mereka berlima Menyusun rencana untuk mencuri di warung bu Putri.

Setiawan : nanti toh, saya berempat pura-puraka beli, trus kau tegar, kalo sibukmi mulita penjualna, masukmako ambil uang di lacina.

Tegar : oke, siap.

 

Scene 10

Di gaddena bu Putri, Reza dkk berpura-pura untuk membeli. Mereka berusaha untuk mengalihkan perhatian bu Putri. Melihat ada kesempatan, Tegar pun segera masuk dan mendekat ke laci uang bu Putri. Baru saja Tegar mengambil beberapa lembar uang yang ada di laci, anak bu putri tiba-tiba keluar dan teriak. Pallukka….pallukka…

Mendengar teriakan tersebut, reza dkk langsung lari. Sayangnya tegar tidak dapat menyelamatkan diri dan dipukuli oleh warga yang ada di sekitar gadde bu Putri.

Agung, yang melihat kejadian tersebut, kemudian berlari ke rumah tegar dan memberitahukan ibu tegar.

Agung : tanta…tanta…. mencuriQ tegar. dipukulQ sama orang.

Ibu tegar : ommale…kenapa bisa kodonk…dimanai?

Agung : di gaddena tanta putri, tanta…

Ibu tegar dan agung kemudian berlari menuju gaddena bu Putri. Sesampainya di sana, ibu tegar langsung melindung tegar dari pukulan warga.

Ibu tegar : sudahmi kodonk. Pammoporangngi anakku (sambil menangis, memohon kepada warga).

Tak lama kemudian, polisi pun datang.

Tegar akhirnya di amankan dengan terlebih dahulu diberi pertolongan ke RS.

 

Di tempat lain, Setiawan, Reza, Ilham, dan Kadri pun di amankan oleh polisi karena telah meyalahgunakan N.

 

Scene 11

Keeskokan harinya. Di sekolah, berita tentang tegar pun tersebar dan menghebohkan warga sekolah. Kepala sekolah kemudian mengumpulkan siswa dan memberikan nasihat dan peringatan untuk tidak mendekati apalgi menggunakan N.

 

Cerita pun berakhir

This entry was posted in UMUM. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *