Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Sebagai makhluk hidup, hewan memiliki organ atau bagian tubuh tertentu yang dapat membantunya bergerak dan berpindah tempat. Bagian tubuh ini disebut sebagai organ gerak. Organ gerak pada hewan terbagi menjadi dua, yaitu organ gerak aktif dan organ gerak pasif.
Organ gerak aktif dalam tubuh hewan adalah otot. Disebut organ gerak aktif karena otot memiliki kemampuan untuk melakukan gerakan dan tidak perlu digerakkan oleh organ/bagian tubuh lain. Organ gerak pasif dalam tubuh hewan adalah tulang. Disebut organ gerak pasif karena tulang tidak bisa bergerak sendiri dan harus digerakkan oleh organ gerak aktif (otot). Jadi, hewan itu bisa bergerak karena adanya tulang dan otot. Ketika keduanya saling berkoordinasi, maka akan timbul gaya otot. Gaya otot yang timbul inilah yang menyebabkan hewan jadi bisa bergerak.
Hewan secara aktif bergerak untuk mencari makanan, berburu, bermigrasi, membangun sarang, menghindari diri dari predator, ataupun mengintai mangsanya.
Berdasarkan habitatnya, hewan ada yang hidup di darat, di laut, dan di udara. Perbedaan habitat ini juga menyebabkan cara gerak hewan berbeda-beda. Hewan yang hidup di darat umumnya bergerak dengan cara berjalan dan berlari dengan alat gerak berupa kaki. Hewan yang hidup di air bergerak dengan cara berenang dengan alat gerak berupa sirip, sedangkan hewan yang hidup di udara bergerak dengan cara terbang dengan alat gerak berupa sayap.
1. Hewan yang Hidup di Darat
Hewan yang hidup di darat memiliki otot dan tulang yang kuat. Hal ini diperlukan untuk mengatasi inersia ( kecenderungan tubuh untuk diam ) dan untuk menyimpan energi pegas (elastisitas) untuk melakukan berbagai aktivitas.
Antara hewan darat yang satu dengan yang lain mempunyai struktur tulang dan kekuatan otot yang berbeda, sesuai dengan ukuran tubuh dan aktivitasnya. Contoh kuda, harimau daan kijang mempunyai bentuk kaki yang lebih ramping sehingga mempunyai elastisitas yang tinggi yang mengakibatkan pada saat berlari kijang dan harimau lebih banyak melompat dan meluncur di udara.
2. Hewan yang Hidup di Air
Faktor yang menyebabkan hewan air dapat melayang di dalam air adalah :
- Air mempunyai daya angkat yang lebih besar dibandingkan dengan udara.
- Tubuh hewan yang hidup di air memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada lingkungannya.
Salah satu bentuk tubuh yang paling banyak dimiliki oleh hewan air adalah bentuk torpedo (streamline). Bentuk tubuh ini memungkinkan tubuh meliuk dari sisi ke sisi dan mengurangi hambatan ketika bergerak di dalam air. Tubuh ikan dilengkapi otot dan tulang belakang yang fleksibel untuk mendrorong ekor dan sirip ikan di dalam air. Ikan juga memiliki sirip tambahan yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan. Untuk mengatur Gerakan naik turun, ikan memeiliki gelembung renang yang dapat mengeluarkan gas (biasanya berupa oksigen)
3. Hewan yang Hidup di Udara
Masalah utama yang dihadapi oleh hewan yang bergerak di uadara adalah gravitasi. Tubuh hewan-hewan tersebut harus memiliki gaya angkat yang besar untuk mengimbangi gaya gravitasi karena tidak mungkin tubuh hewan memiliki massa jenis yang mendekati massa jeni udara. Salah satu upaya memperbesar gaya angkat adalah dengan menggunakan sayap.
Sayap burung tersusun atas kerangka yang kuat dan ringan serta otot yang kuat. Sayap burung memiliki bentuk melengkung sehingga udara yang mengalir pada bagian atas sayap lebih cepat daripada bagian bawahnya. Hal ini akan menghasilkan gaya akngkatdan gaya dorong yang efektif untuk pergerakan burung. Struktur sayap yang demikian disebut airfoil. Saat sayap dikepakkan, sayap memberikan gaya aksi terhadap udara di bawah sayap, sehingga udara akan mengalir ke bawah