SISTEM RANGKA MANUSIA

Sistem Rangka Manusia

Sumber gbr: AyokSinau.com

A. Fungsi Sistem Rangka Manusia

Tulang – tulang tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian, sistem rangka ini menyusun kerangka tubuh. Secara umum, rangka berfungsi untuk:

  • Memberikan bentuk pada tubuh dan menopang tubuh.
  • Melindungi organ dalam, misalnya tulang rusuk melindungi jantung dan paru-pary, tulang tengkorak melindungi otak.
  • Tempat menempelnya otot yang merupakan alat gerak aktif sehingga dapat menggerakkan tulang.
  • Pada jenis tulang tertentu, seperti tulang paha (femur), tulang juga berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah. Sel darah dibentuk di bagian sumsum tulang, yaitu jaringan lunak yang terdapat di bagian tengah tulang.

B. Struktur Tulang

Struktur tulang tidak halus, melainkan terdapat benjolan pada bagian ujungnya, berbentuk bulat, serta terdapat titik-titik kasar pada bagian ujung, terdapat lekukan, tonjolan, dan lubang. Masing – masing bagian ini memiliki fungsi yang erbeda-beda. Lekukan dan tonjolan berfungsi sebagai tempat menempelnya otot. Lubang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya pembuluh darah dan saraf.

Sumbergbr: Avkimia.com

Permukaan tulang ditutupi oleh membran yang menepel dengan kuat, membran itu disebut periosteum. Pada periosteum terdapat pembuluh – pembuluh darah kecil yang berfungsi membawa zat – zat makanan ke dalam tulang. Membran ini juga penting dalam pertumbuhan dan perbaikan tulang. Pada bagian bawah periosteum terdapat tulang kompak atau disebut juga tulang keras, yaitu suatu laoisan tulang keras yang kuat. Tulang kompak mengandung sel – sel tulang, pembuluh – pembuluh darah, zat kapur dan fosfor, serta serabut elastis. Kerasnya tulang disebabkan karena tulang mengandung zat kapur dan fosfor. Sedangkan serabut -serabut elastis mempertahankan tulang agar tetap kuat, tidak mudah rapuh atau patah.

Tulang spons dalam tulang pipa atau tulang panjang terdapat di daerah ujung tulang. Tulang spons kurang kompak dan mempunyai banyak ruang – rung kecil terbuka yang membuat tulang menjadi ringan. Tulang panjang mempunyai lubang atau saluran yang besar. Saluran – saluran itu terdapat di tengah tulang panjang dan diisi oleh jaringan berlemak yang disebut sumsum. Sumsum merah tulang berada di daerah tulang panjang bagian ujung di antara tulang spons, sedangkan sumsum kuning berada di tulang panjang bagiang tengah dan sebagian besar berisi lemak.

C. Perkembangan Tulang

Perkembangan tulang dimulai setelah terbentuk tulang rawan. Di dalam tulang rawan, terdapat rongga yang terisi oleh osteoblas. Osteoblas akan membentuk osteosit dari arah dalam ke luar (konsentris). Osteosit mensekresikan protein yang akan menjadi matriks tulang keras. Kemudian, matriks tulang keras terisi kalsium dan fosfat sehingga matriks tulang mengeras. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi.

  1. Macam Tulang

Berdasarkan jenisnya, tulng dibedakan menjadi:

a. Tulang rawan

Tulang rawan merupakan rangka penyangga tahapan embrio manusia. Namun setelah dewasa, sebagian besar tulang rawan berkembang menjadi tulang keras. Pada manusia dewasa, tulang rawan hanya terdapat pada bagian yang memerlukan elastisitas, seperti daun telinga, cuping hidung, dan cincin trakea.

Ada tiga jenis tulang rawan, yaitu:

1) Tulang rawan hialin

Tulang rawan hialin merupakan bentuk tulang rawan terbanyak. Tulang rawan hialin mempunyai matriks yang homogen dan bersifat halus serta transparan. Tulang rawan hialin terdapat pada batang tenggorokan (trakea), cuping hidung, persendian, serta antara tulang rusuk dan tulang dada.

2) Tulang rawan elastis

Tulang rawan elastis bersifat lentur dan matriksnya mengandung serat elastis yang bercabang-cabang. Tulang rawan elastis terdapat pada epiglotis dan bagian luar telinga.

3) Tulang rawan fibrosa

Tulang rawan fibrosa bersifat kurang lentur dan matriknya mengandung serat kolagen yang tidak teratur. Tulang rawan fibrosa terdapat pada antar ruas tulang belakang.

b. Tulang keras

Rangka yang menyokong sebagian besar tubuh manusia dewasa terbuat dari tulang keras. Berdasarkan matriksnya, tulang keras dibedakan menjadi:

1) Tulang kompak

Tulang kompak merupakan tulang dengan matriks yang bersifat padat dan rapat, misalnya lapisan luar tulang pipa.

2) Tulang spons

Tulang spons memiliki matriks berongga, misalnya tulang pipih dan tulang pendek.

Berdasarkan bentuknya, tulang keras dibedakan menjadi:

1) Tulang pipa

Tulang pipa berbentuk tabung dan umumnya berongga. Contoh tulang pipa adalah tulang paha, tulang lengan,tulang betis, tulang kering, tulang hasta, dan tulang pengumpil.

2) Tulang pipih

Tulang pipih berbentuk pipih dan berongga. Contoh tulang pipih adalah, tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.

3) Tulang pendek

Tulang pendek berbentuk silindris. Tulang pendek ditemukan pada pergelangan kaki dan pergelangan tangan.

4) Tulang tak beraturan

Tulang tak beraturan mempunyai bentuk yang tidak beraturan. Tulang ini terdapat di wajah dan tulang belakang.

D. Susunan Tulang Penyusun Rangka Manusia

Secara garis besar, tulang penyusun rangka tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu tulang tengkorak, tulang anggota badan, dan tulang anggota gerak.

  1. Tulang Tengkorak

Tulang tengkorak merupakan tulang pembentuk kepala. Tulang – tulang tengkorak sebagian besar disusun oleh tulang yang berbentuk pipih. Tulang-tulang tersebut saling berhubungan membentuk tengkorak. Di dalam tulang tengkorak ini terdapat mata dan organ lainnya yang terlindung oleh tulang-tulang tengkorak tersebut. Tulang tengkorak tersusun atas tulang pipi, tulang rahang, tulang mata, tulang hidung, tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang pelipis, dan tulang baji.

Sumber gbr: Rumushitung.com

  1. Tulang Anggota Badan

Tulang anggota badan tersusun oleh tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, dan tulang gelang panggul. Masing-masing tersebut membentuk kesatuan. Tulang anggota badan berfungsi melindungi organ-organ dalam yang lunak, seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan organ lainnya.

a. Tulang Belakang

Tulang belakang tersusun atas ruas-ruas tulang yang fleksibel, tetapi kuat. Tulang belakang terdiri atas 33 ruas, yaitu 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang (sakrum), dan 4 ruas tulang ekor.

Sumber gbr: Korsettulangbelakang.com

b. Tulang Dada

Tulang dada terletak dekat tulang rusuk atau lebih tepatnya di tengah – tengah dada. Tulang dada terdiri atas bagian hulu, badan, dan taju pedang.

c. Tulang Rusuk

Tulang rusuk pada manusia terdiri atas 24 buah atau 12 pasang. Tulang rusuk manusia memiliki fungsi sebagai pelindung organ-organ dalam, seperti jantung dan paru-paru. Tulang rusuk manusia terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu, dan 2 pasang tulang rusuk melayang.

d. Gelang Panggul

Gelang panggul atau tulang panggul terletak di ujung bawah tulang belakang. Gelang panggul terdiri atas 2 tulang usus (illium), 2 tulang kemaluan (ischium), dan 2 tulang duduk (pubis).

 

  1. Tulang Anggota Gerak

Tulang anggota gerak pada manusia terdiri atas tulang anggota gerak bagian atas (tangan) dan tulang anggota gerak bagian bawah (kaki)

a. Tulang Anggota Gerak Bagian Atas

Tulang anggota gerak bagian atas atau lengan terbentuk dari tulang lengan atas (humerus), tulang pengumpil (radius), dan tulang hasta (ulna).

b. Tulang Anggota Gerak Bagian Bawah

Tulang penyusun anggota gerak bagian bawah adalah tulang paha (femur), tulang betis (fibula), tulang kering (tibia).

This entry was posted in IPA, KELAS 8, MATERI, SMP. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *