- Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh: Saya mempunyai kamera, komputer, dan televisi.
Satu, dua,….tiga…
Kertas, lem, dan berbagai macam ATK dijual olehnya.
Catatan:
Perincian yang menggunakan tanda baca koma minimal tiga bagian. Jika perinciannya hanya dua, tanda baca koma tidak digunakan, melainkan langsung diantarai dengan kata penghubung.
2. Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang menggunakan kata penghubung tetapi dan
Contoh : Saya ingin pergi, tetapi hari hujan.
Saya tidak mencurinya, melainkan temannya sendiri yang mengambilnya.
Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi.
Contoh: ….Oleh karena itu, kita harus memperhatikannya.
….Jadi, hal itulah yang dapat saya lakukan.
….Lagi pula, saya kedatangan tamu pada hari Ahad.
….Meskipun begitu, saya tetap mendukungnya.
….Akan tetapi, dia tetap datang.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan antara anak kalimat dan induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Contoh: Jika saya lulus, saya akan mentraktir teman-temanku.
Karena hari hujan, ia tidak datang ke pesta.
Akan tetapi, jika induk kalimat mendahului anak kalimat maka tanda koma tidak digunakan.
Contoh: Saya akan mentraktir teman-temanku jika saya lulus.
4. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti oh, ya, wah, aduh, amboi, aduhai, kasihan, dari kata lain yang terdapat dalam kalimat.
Contoh: Oh, begitu?
Ya, pergilah.
Aduh, sakit sekali lukaku.
Amboi, indahnya Pantai Losari.
5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh: Armin berkata, “Engkau cantik sekali.”
“Engkau cantik sekali,” kata Armin.
6. Tanda koma dipakai diantara (1) nama dan alamat, (2) bagian-bagian alamat, (3) tempat dan tanggal, dan (5) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh: Surat untuk Fajri, Jalan Bontonompo 30, Gowa, Sulsel, Indonesia
Makassar, 14 Februari 2020
Tuhoi, Desa Tabbingjai, Kec. Tombolo Pao, Kab. Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan
7. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh : Armin, Suparmin. 2009. Tentor Kreatif. Makassar: PT Makmur Ilmu.
8. Tanda koma dipakai diantara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Contoh: Suparmin, Pengajar Bahasa Kreatif (Makassar: PT Makmur Ilmu), hlm. 34.
9. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Contoh: Ahmad Darmawan, S.Pd.
Prof. Dr. Anshari, M.Hum.
Drs. H. Andi Wardihan P., M.Pd.
10. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh: 13,5 m
107,33 mm
Rp 1.099,200
11. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh: Ibu saya, Hawijah, telah pensiun sejak bulan Januari 2009.
Seluruh siswa, baik laki-laki maupun perempuan, diharapkan datang untuk mengikuti pelatihan seni tari.
12. Tanda koma dapat dipakai—untuk menghindari salah baca—di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh : Atas kedatangan Arman, Firman mengucapkan terima kasih.
13. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Contoh: “Berapa uangmu?” tanya Jaya kepada istrinya.
“Pergilah sekarang!” perintah Norma.