A. Peran Tanah bagi Kehidupan
1. Tempat Hidup dan Bakteri
Tanah berfungsi sebagai tempat hidup bagi berbagai macam hewan. Selain hewan, dalam tanah juga terdapat bakteri. Ada bermiliar-miliar hewan dan bakteri yang hidup baik di atas tanah maupun di dalam tanah.
2. Penunjang Kesehatan dan Penyedia Keperluan Manusia
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Rumah dan fasilitas Kesehatan dan fasilitas umum lainnya dibangun di atas tanah. Selain itu, berbagai macam aktivitas manusia juga dilakukan di atas tanah, seperti bermain sepak bola, bermain kelereng, jalan-jalan, dan lain-lain.
Selain rumah, tumbuhan yang merupakan kebutuhan pangan utama bagi manusia juga Sebagian besar hidup dan tumbuh di tanah. Tanah menyimpan nutrisi yang penting bagi tumbuhan.
Berbagai macam logam, batu bara, dan minyak bumi juga tersimpan di dalam tanah yang dibutuhkan oleh manusia untuk menunjang kehidupannya.
3. Penyedia Air dan Penyaring Air
Sumber air utama berada di dalam tanah, meskipun sumber air juga terdapat di atas permukaan tanah, seperti danau, sungai, dan laut. Untuk memperoleh air tanah, manusia biasanya membuat sumur dengan menggali tanah sampai beberapa meter.
Kegiatan rumah tangga dan industri banyak menghasilkan limbah berupa air. Air kotor sisa buangan rumah tangga dan industri ada yang diolah dan ada juga yang langsung dibuang ke tanah melalui aliran sungai. Beberapa bahan penyebab polusi (polutan) yang masuk ke tanah melalui air atau secara langsung masuk ke tanah, dapat dinetralkan oleh tanah dan menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan.
B. Peran Organisme Tanah
Organisme tanah pada umumnya berada pada lapisan tanah bagian atas, kurang 10 cm di bawah permukaan tanah. Sekitar 80 – 100 % aktivitas biologis yang terjadi di tanah, dilakukan oleh jamur dan bakteri. Berikut ini beberapa peran organisme tanah.
1. Dekomposer
Organisme tanah dapat melakukan dekomposisi atau menguraikan bahan-bahan organic yang berasal dari sisa makhluk hidup. Daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati, akan diurai menjadi materi anorganik. Selain menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan batuan menjadi bahan-bahan anorganik atau yang biasa kita sebut mineral tanah. Materi anorganik dan mineral yang ada di tanah inilah yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tumbuhan. Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer dapat dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk kompos, yaitu pupuk dari bahan organik.
2. Pereaksi Kimia dalam Tanah
Bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik. Misalnya bakteri Nitrobacter yang terlibat dalam pernguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi senyawa nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Selain bakteri, juga terdapat mikoriza, yaitu jamur yang bersimbiosis dengan tumbuhan untuk meningkatkan kemampuan tumbuhan menyerap unsur hara berupa fosfor.
3. Pengurai Polutan dalam Tanah
Organisme tanah berperan sebagai agen biologis yang mampu membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah menguraikan bahan kimia yang masuk ke tanah misalnya herbisida. Penguraian herbisida dapat dilakukan dengan lebih cepat jika aktivitas organisme tanah semakin tinggi. Unsur racun dan polutan seperti arsenic, kromium, dan merkuri, dapat “terkunci” di tanah karena terakumulasi di dalam tubuh bakteri. Polutan-polutan tersebut tidak menyebabkan polusi bertambah parah.
4. Pencegah Penyakit Tanah
Pada kondisi normal, ketka tanah memiliki jumlah senyawa organik dan aktivitas organisme yang tinggi, maka organisme tanah dapat dapat melawan organisme penyakit yang masuk ke tanah. Kondisi tanah yang normal dapat tercipta Ketika aktivitas pertanian dan perkebunan tidak berlebihan dan tidak banyak menggunakan bahan kimia untuk pupuk dan pestisida. Secara alami, organisme yang ada di tanah memanfaatkan prinsip pengendalian biologis, yaitu mangsa dan pemangsa sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali.
5. Pemberi Pengaruh pada Tekstur Tanah
Jenis tanah dikelompokkan berdasarkan ukuran butiran penyusunnya. Tekstur tanah merupakan besar kecilnya ukuran butiran yang Menyusun tanah. Tekstur tanah juga diartikan sebagai perbandingan antara banyaknya tanah liat, tanah lempung, dan pasir yang terkandung dalam tanah.
Tanah memiliki ukuran butiran yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tanah digolongkan menjadi beberapa jenis tanah seperti tanah liat, tanah lempung, dan pasir, ataupun tanah campurand ari ketiganya.
Jenis tanah dapat diberi tanah berdasarkan ukuran butiran utama atau kombinasi dari butiran ukuran yang paling melimpah. Sebagai contoh, dinamakan tanah liat berpasir jika tanah tersebut dapat dibuat menjadi pita yang tipis dan Panjang,s erta terasa berpasir.
Pembetukan tekstur tanah ini tentunya tidak lepas dari bantuan beberapa makhluk hidup seperti cacing atau akar tumbuhan yang mampu mempercepat pemecahan butiran-butiran tersebut dari batuan. Akar tumbuhan mampu menenbus batuan karena akar mampu mengeluarkan zat asam sehingga secara kimiawi dapat membantu pelapukan batuan.
Sumber:
Zubaidah siti,dkk. 2018. ILMU PENGETAHUAN ALAM SMP/MTs KELAS IX. Jakarta: kementerian Pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia.