Pendidik, Jangan Berhenti Belajar

Tulisan ini merupakan refleksi atas kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan yang diberi nama guru belajar merupakan pelatihan daring yang bertujuan merancang pembelajaran terbaik dalam masa pandemi Covid-19. Kegiatan terdiri atas tiga tahap, bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan, serta pengimbasan. Lalu apa yang dipelajari oleh pendidik dalam tiga tahapan ini. Mari belajar bersama.

Tahap pertama

Pada tahap pertama, pendidik banyak belajar dengan berbagai macam materi. Pendidik belajar memahami konsep pembelajaran jarak jauh, belajar memahami asesmen, dan juga belajar melibatkan orangtua peserta didik dalam proses pembelajaran. Pada portal guru belajar seri masa pandemi, beberapa tujuan program tersebut dituliskan:

  • Meningkatkan kompetensi guru dalam merancang pembelajaran jarak jauh berbasis beban kurikulum yang disederhanakan.
  • Mengembangkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran jarak jauh yang melibatkan siswa.
  • Mengembangkan keterampilan guru dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran jarak jauh secara efektif.
  • Meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan asesmen pembelajaran jarak jauh yang berdampak pada kualitas pembelajaran.

Sebelum melakukan bimtek pada tahap 1, pendidik diberikan materi orientasi yang disertai dengan tes pra-kegiatan. Secara pribadi, pada tahap ini, saya hanya mendapatkan nilai 75. Begitu banyak pertanyaan yang saya tidak ketahui jawabannya. Hal ini membuat saya semakin tertarik dan tertantang untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. Jika pendidik berpikir apatis, mereka tidak akan ikut kegiatan ini. Toh, tidak ada implikasi terhadap kenaikan pangkat atau perubahan gaji. Akan tetapi, kegiatan ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi pendidik, terutama dalam masa pandemi ini.

Dari tes awal tersebut, saya lanjut membaca materi. Materi demi materi yang ditayangkan secara sederhana dan mudah dimengerti saya baca dengan saksama. Lalu apa yang saya dapatkan? Silakan ditilik.

Begitu banyak pendidik yang kaget dengan perubahan pembelajaran yang berlangsung secara tiba-tiba. Nah, di guru belajar ini kami disuguhi video sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bagaimana seharusnya pendidik melakukan pembelajaran dalam masa Covid-19 ini. Kurikulum telah disederhanakan. Sekolah pun diberikan kesempatan untuk merancang kurikulum sendiri. Selain itu, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah serta beberapa pendidik pilihan juga membagikan pengalaman mereka. Dari sini, saya bisa menarik benang merah dan membandingkan terhadap proses yang selama ini saya lakukan. Memang praktik pembelajaran saya seri pandemi ini saya membutuhkan tambalan di sana sini.

Pada tahap ini juga, saya mengenal asesmen diagnosis kognitif dan nonkognitif. Asesmen diagnosis kognitif berkaitan dengan materi kompetensi sedangkan asesmen nonkognitif berkaitan kesiapan dan penunjang peserta didik dalam melakukan pembelajaran daring. Asesmen nonkognitif menjadi hal yang juga sangat penting. Betapa banyaknya pendidik yang langsung mengajar daring dengan menggunakan internet padahal mereka tidak mengetahui apakah seluruh peserta didik mereka memiliki HP, kuota data, atau akses internet yang memadai.

Pada tahap ini, saya juga belajar bagaimana menentukan sumber belajar, media pembelajaran, sistem penilaian, hingga penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Ternyata, orangtua peserta didik tidak hanya berperan mendampingi anaknya di rumah, tetapi mereka bisa dilibatkan sebagai narasumber dalam pembelajaran. Kawan pendidik, masih banyak materi yang tidak saya paparkan di sini, Jika Anda sebagai pembelajar sepanjang hayat, yuk bergabung di https://gurubelajar.kemdikbud.go.id/. Pelajari dan terapkan dalam pembelajaran kita.

Mau tahu berapa nilai tes akhir saya di tahap satu, alhamdulillah meningkat ke angka 95.

Tahap kedua

Tahapan ini, pendidik melakukan diklat secara daring.  Kegiatan awal diawali dengan video praktik cerdas pembelajaran semasa pandemi yang telah dilakukan oleh pendidik di nusantara. Video terdiri atas praktik baik guru TK hingga tingkat SMA dan SMK. Dari sini, saya banyak belajar bagaimana pendidik-pendidik hebat merencanakan pembelajaran bermakna dalam ruang belajar mereka. Ada pendidik yang memanfaatkan media digital, ada yang memanfaatkan saluran radio dan televisi, dan ada juga yang menjadikan aktivitas harian peserta didik sebagai pemantik pembelajaran dan proses kreatif penulisan peserta didik.

Setelah menonton semua video, saya diarahkan untuk menyusun dan membagikan rencana pembelajaran yang saya lakukan. Pun kita diajak menuliskan perbedaan gaya mengajar sebelum mengikuti program guru belajar dan setelah mengikuti program ini. Luar biasa, kegiatan diakhiri dengan asesmen diri sendiri. Pendidik diajar memberikan penilaian secara jujur terhadap proses pembelajaran yang selama ini telah dilakukan. Kawan pendidik, sekali lagi, mari ikut pada program ini, https://gurubelajar.kemdikbud.go.id/.

Tahap ketiga

Bagian ini merupakan akhir kegiatan. Pendidik yang sampai pada tahap ini hanya mereka yang ingin berubah. Mereka yang ingin belajar bersama, melakukan refleksi bersama, dan menentukan kegiatan pembelajaran bermakna yang akan mereka lakukan terhadap peserta didik di sekolah masing-masing.

Kami sebagai pendidik diajak melakukan pengimbasan terhadap kawan-kawan seprofesi. Nah, tulisan ini merupakan salah satu pengimbasan. Saya mengajak kawan-kawan pendidik lain untuk terus belajar. Tiada seorang pun pendidik yang sempurna. Kita adalah pembelajar-pembelajar sejari yang harus terus belajar sepanjang masa. Selain itu musyawarah guru mata pelajaran menjadi rumah bagi saya untuk mengajak kawan lain terus belajar. Saya mengajak mereka mengikuti kegiatan yang penuh makna ini. Masih pengimbasan, media sosial menjadi bagian yang tak kalah penting. Saya menginformasikan kegiatan guru belajar yang berhasil saya tuntaskan. Bukan berniat riya, tetapi semata mengajak kawan-kawan pendidik lain untuk belajar bersama.

Salam guru belajar

This entry was posted in Pendidikan and tagged . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *